Senin, 25 September 2023

Siklus Dalam Sistem Informasi Akuntansi dan Hubungan antar siklus

Siklus Dalam Sistem Informasi Akuntansi

  1. Siklus pendapatan (Revenue)

Siklus pendapatan (revenue cycle) adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan tersebut (Romney & Steinbert, 2005).


Contoh Pada siklus pendapatan, terdapat 4 aktifitas dasar bisnis yaitu :

  • Memasukkan pesanan penjualan (sales order entry)

Siklus pendapatan dimulai dari penerimaan pesanan dari para pelanggan.

  • Mengirim pesanan (shipping)

Aktivitas dasar kedua dalam siklus pendapatan adalah memenuhi pesanan pelanggan dan mengirimkan barang dagangan yang dinginkan tersebut.

  • Penagihan dan piutang usaha (billing and accounts receivable)

Aktivitas dasar kketiga dalam siklus akuntansi pendapatan melibatkan penagihan ke para pelanggan dan memelihar data piutang usaha.

  • Menerima pembayaran  / kas (cash collection)

Langkah terakhir dari siklus pendapatan adalah menerima pembayaran. Yang melakukan aktivitas ini adalah kasir.

  1.  Siklus pengeluaran (Expediture)

Siklus pengeluaran (expenditure cycle) adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa (Romney & Steinbert, 2005).

Contoh Pada siklus pengeluaran, terdapat 3 aktivitas dasar bisnis yaitu :

  • memesan barang , persediaan, dan jasa

aktivitas pertama dalam siklus pengeluaran adalah memesan persediaan atau perlengkapan.

  • Menerima dan menyimpan barang, persediaan, dan jasa.

Aktivitas kedua dalam siklus pengeluaran adalah penerimaan dan penyimpanan barang yang dipesan.

  • Membayar untuk barang, persediaan, dan jasa.

Aktivitas ketiga dalam siklus pengeluaran adalah menyetujui faktur penjualan dari vendor untuk pembayran.

  1.  Siklus produksi

Siklus ini mencakup kegiatan mengubah bahan mentah dan buruh menjadi produk jadi. Siklus produksi ini tidak termasuk harga pokok penjualan.

Contoh Pada siklus produksi, terdapat 4 aktivitas dasar bisnis yaitu :

  • Perancangan Produk

  • Perencanaan dan Penjadwalan

  •  Operasi Produksi

  • Akuntansi Biaya

  1. Siklus keuangan

Siklus ini mencakup kegiatan untuk mendapatkan laba dari investor dan kreditor dan membayar mereka kembali. Siklus ini merupakan pelaporan keuangan berupa prosedur pencatatan dan perekaman ke jurnal dan buku besar dan pencetakan laporan-laporan keuangan yang datanya diambil dari buku besar.

Contoh Sistem aplikasi dalam siklus keuangan yaitu :

  • Sistem pemilikan. 

  • Sistem catatan jurnal. 

  • Sistem pelaporan keuangan

  1. Hubungan dan sinergi yang terjadi antar siklus

Hubungan yang terjadi antar siklus yaitu ketika pada siklus pendapatan memperoleh pesanan, selanjutnya masuk dalan siklus pengeluaran yaitu pembelian bahan atas pesanan tersebut serta sebagai persediaan yang kemudian disimpan dalam gudang, selanjutnya akibat dari penerimaan pesanan, barang yang dipesan diproduksi dalam siklus produksi sesuai dengan barang yang dipesan, apabila barang telah selesai proses produksi selanjutnya barang tersebut dikirimkan kepada pemesan , lalu setelah barang dikirim selanjutnya pemberian tagihan atas pesanan tersebut yang selnjutnya penerimaan kas atas tagihan penjualan tersebut, selanjutnya pembayaran kepada supplier atas bahan yang telah dibeli, akibat dari adanya transaksi tersebut maka menyebabkan masuknya dalam siklus keuangan, dimana semua kegiatas atas siklus sebelumnya dikelola mulai dari pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran dan pelaporan keuangan sehingga menghasilkan laporan keuangan yang sesuai dengan syarat pelaporan keuangan.

Contohnya: Siklus pendapatan PT. Buana Citra Abadi Cabang Palembang menunjukkan proses transaksi PT. Buana Citra Abadi Palembang dimulai dari pelanggan melakukan order barang (bagian marketing).  Selanjutnya bagian marketing mengarahkan pelanggan yang telah berkesepakatan untuk membeli mesin fotokopi tersebut kebagian financial untuk melanjutkan transaksi baik secara tunai maupun secara kredit setelah pelanggan melakukan transaksi maka bagian financial memberikan faktur penjualan kepada pelanggan setelah itu bagian financial PT. Buana Citra Abadi menerima uang kas. Selanjutnya bagian marketing melakukan pemprosesan barang dengan melakukan pengepakan untuk selanjutnya barang tersebut ditangani oleh bagian teknik yang berkewenangan melakukan pengiriman barang/mesin fotokopi tersebut, bagian teknik melakukan pengiriman barang kepada pelanggan. Selanjutnya pelanggan menunjukan faktur penjualan apa benar barang tersebut memang yang dibeli pelanggan, jika terbukti sesuai dengan faktur penjualan yang dipegang bagian teknik meminta kepada pelanggan untuk menanda tangani surat tanda terima sebagai bukti bahwa pelanggan tersebut telah menerima barang yang diinginkan. Selanjutnya barang tersebut diserah terima kepada pelanggan.

Kamis, 21 September 2023

Perbedaan perusahaan jasa, dagang, dan manufaktur dalam Sistem Informasi Akuntansi

 Perbedaan perusahaan jasa, dagang, dan manufaktur

#SIA

Perusahaan dagang memperoleh produk persediaan dari supplier dalam bentuk bahan jadi untuk di jual kembali.

 Perusahaan manufaktur memperoleh produk yang dibuat dari bahan mentah menjadi bahan baku atau bahan jadi, untuk kemudian diolah sedemikian rupa menjadi produk dengan nilai jual yang lebih tinggi dari bahan baku.


Keterangan

Perusahaan Dagang

Perusahaan Manufaktur

Perusahaan jasa

Persediaan

Barang Dagang

– Bahan Baku

– Persediaan dalam proses produksi

– Persediaan bahan pembantu

– Persediaan barang jadi

Tidak memiliki persediaan

Pembelian

Ada

Ada

Langsung dimasukan salam peralatan atau perlengkapan

Harga

Ada harga pokok penjualan (HPP)

Ada harga pokok penjualan (HPP)

Tidak ada HPP

Akuntansi Biaya

Tidak ada akuntansi biaya

Ada akuntansi biaya



#pengendalian intern

pengendalian intern atas persediaan seharusnya dimulai pada saat barang diterima. Secara luas komponen pengendalian intern pada persediaan meliputi pengarahan arus dan penanganan barang mulai dari penerimaan, penyimpanan, sampai saat barang-barang yang siap untuk dijual.

Penerapan pengendalian intern yang selama ini dilakukan di perusahaan adalah pengawasan yang dilakukan oleh Satuan Pengawasan Intern (SPI)/Internal Audit (IA), yang dilengkapi dengan prosedur kerja dan aktivitas audit intern (unit kerja) lainnya dengan menggunakan pendekatan dalam hal pengorganisasian, personil, kebijakan, perencanaan program, prosedur, pencatatan, pelaporan, supervisi/pengawasan dan review intern lainnya.


Senin, 18 September 2023

Dokumen atau form yang termasuk dalam komponen Sistem Informasi Akuntansi

Dokumen yang termasuk dalam komponen Sistem Informasi Akuntansi

  1. Dokumen/form termasuk dalam komponen Sistem Informasi Akuntansi. Secara singkat dokumen dapat diartikan sebagai bentuk rekaman yang dapat dijadikan alat bukti. Dalam hubungannya dengan sistem akuntansi, formulir dan dokumen merupakan blangko-blangko yang digunakan untuk mencatat dari suatu transaksi seperti faktur penjualan, voucher, formulir dan lain-lain. Setiap dokumen/form merupakan hal yang penting dalam suatu sitem informasi akuntansi pada setiap organisasi/perusahaan karena dokumen/form digunakan untuk menangkap data yang meliputi daftar, skema, uraian, bagan alir, program, dan lain sebagainya. Kemudian dilakukan pengkodean untuk mengimplementasikan suatu skema klasifikasi dari data dalam sistem, misalnya kode masing-masing formulir dan kode rekening. Dari proses pengkodean itu akan menghasilkan kumpulan data yang saling terkait, diorganisasikan, dan disimpan dalam komputer. Data itu yang disebut informasi dan dapat gunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

Selain itu, dokumen juga memiliki manfaat, diantaranya:

  • Sebagai alat untuk mencatat pertanggungjawaban

  • Sebagai alat untuk mentransfer informasi

  • Sebagai alat untuk mengulik bila terjadi kesalahan

  • Sebagai alat untuk mencatat transaksi secara lengkap

  • Sebagai dasar untuk melaksanakan perintah

  • Sebagai alat pengendalian untuk membuktikan.


  1.  Setiap dokumen/ form berisi data/ informasi harus memenuhi ke absahan Formal dan Materil sehingga akan menghasilkan informasi yg terstruktur bagi pihak yg membutuhkan nya. 

  1. Maksud dari pernyataan tersebut ialah bahwa dokumen/form harus memenuhi keabsahan formal, dimana dalam dokumen tersebut memuat transaksi-transaksi yang dilakukan melalui prosedur formal yang ditunjukkan dalam bukti transaksi dengan tanda tangan pihak-pihak yang terkait dan mempunyai kewenangan untuk melakukan transaksi tersebut. Selain itu dokumen/form juga harus memenuhi  keabsahan material, dimana perhitungan-perhitungan nilai uang yang terkait dengan transaksi yang bersangkutan dalam dokumen tersebut dilakukan dengan benar sehingga menghasilkan jumlah yang seharusnya. Dengan begitu, dokumen yang berisikan data/informasi tersebut dapat menghasilkan informasi yang terstruktur bagi pihak yang membutuhkannya. Maksud dari sistem informasi terstruktur sendiri ialah sistem informasi yang berjalan diatas norma-norma organisasi yang berlaku untuk semua, yang sesuai dengan kedudukan/jabatannya masing-masing di dalam organisasi. Contohnya seperti faktur penjualan. Faktur penjualan merupakan tanda bukti telah terjadinya penjualan secara kredit. Faktur penjualan memuat Nama perusahaan atau identitas PKP, nama konsumen/pelanggan, Nomor seri/nomor transaksi, tanggal faktur penjualan, detail transaksi, Nominal yang dibayar, Nama-tanda tangan kasir dan nama-tanda tangan konsumen.

  2. Ada dua aktivitas utama perusahaan yang harus dikendalikan, yaitu sistem operasi dan sistem informasi. Tujuan pengendalian sistem operasi yaitu agar sistem operasi dapat berjalan secara efektif, sumber daya digunakan secara efisien dan dapat mengamankan sumber daya yang digunakan. Sedangkan tujuan pengendalian sistem informasi yaitu untuk menjamin bahwa data yang dimasukkan telah sah/valid, lengkap, akurat, dan diupdate seluruhnya.

  3. Sistem persetujuan dan sistem penandatanganan cek merupakan contoh prosedur pengendalian yang mampu mendukung tujuan utama sistem informasi akuntansi. Referensi posting dalam berbagai jurnal dan buku besar secara kolektif dan penggunaan dokumen sumber bernomor urut tercetak memberikan jejak audit yang memadai. Penggunaan jurnal khusus juga mempermudah proses pencatatan. Rekonsiliasi periodik antara jumlah rekening pembantu dan saldo rekening kontrol dapat meningkatkan akurasi pemrosesan transaksi.


Kamis, 14 September 2023

Sumber Modal Perusahaan

 

  1. Modal Internal

Modal yang berasal dari sumber intern adalah modal atau dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan. Metode pembelanjaan dengan menggunakan dana atau modal yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan, yang berarti suatu pembelanjaan dengan “kekuatan sendiri disebut “pembelanjaan dari dalam perusahaan” atau “internal financing” dalam artian yang luas.
Sumber intern atau sumber dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan adalah “keuntungan yang ditahan” (retained net profit) dan penyusutan (depreciations).

  1. Modal Eksternal

Sumber modal eksternal adalah modal yang berasal dari luar perusahaan atau dana yang diperoleh dari para kreditur ataupun dari pemegang saham yang dapat ambil bagian dalam perusahaan. Adanya keterbatasan pada modal internal, sehingga perlu adanya modal eksternal yang bisa didapatkan dari luar dan sifatnya tidak terbatas. Modal eksternal ini umumnya didapatkan dari pinjaman bank, koperasi atau sumber modal lainnya. Modal eksternal juga bisa didapatkan dari investor yang menanamkan modalnya kepada perusahaan Anda.


Senin, 11 September 2023

Pengungkapan Akuntansi dan Creative Accounting

Creative Accounting

Creative accounting menurut Amat, Blake dan Dowd adalah sebuah proses dimana beberapa pihak menggunakan kemampuan pemahaman pengetahuan akuntansi (termasuk didalamnya standar, teknik dsb.) dan menggunakannya untuk memanipulasi pelaporan keuangan.Praktik creative accounting menurut Sulistiawan (2010, 21) dapat dikatakan etis jika dikomunikasikan kepada pembaca dan pengguna laporan keuangan. Sedangkan dikatakan tidak etis apabila tidak ada pengungkapan yang memadai tentang perubahan metode akuntansi dan dampaknya terhadap laporan keuangan. Tapi kreatif akuntansi dalam pandangan teori akuntansi positif diperbolehkan, sepanjang kreatif akuntansi tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berterima umum tidak ada masalah yang harus dipersoalkan. Asalkan tidak ada asimetri informasi antara pelaku creative accounting dan pengguna informasi keuangan. Perilaku yang tidak semestinya (disfunctional behaviour) para manajer terjadi akibat adanya asimetri informasi dalam penyajian laporan keuangan tidak terlepas dari pertimbangan konsekuensi ekonomi. Karena dalam kerangka keterbukaan yang menyeluruh sebenarnya creative accounting, tidak akan berpengaruh kepada semua pihak yang berkepentingan terhadap organisasi. Karena semua pihak akan mempunyai informasi yang sama dan tidak ada asimetri informasi lagi. Kreatif akuntansi ini tidak diperbolehkan jika mengarah keapada  praktek penyimpangan (fraud)


Pengungkapan dalam Akuntansi

  1. Adequate disclosure (Pengungkapan cukup) Konsep yang sering digunakan adalah Adequate Disclosure, yaitu pengungkapan minimum yang dinyatakan oleh peraturan yang berlaku, dimana angka-angka yang disajikan dapat diinterpretasikan dengan benar oleh investor.

  2. Fair disclosure (Pengungkapan wajar) 10 Fair disclosure adalah pengungkapan yang secara tidak langsung merupakan tujuan etis agar memberikan perlakuan yang sama kepada semua pemakai laporan dengan menyediakan informasi yang layak terhadap pembaca potensial.

  3. Full disclosure (Pengungkapan penuh) Full disclosure adalah pengungkapan yang mengimplikasikan penyajian dari seluruh informasi yang relevan. Pengungkapan ini sering dianggap berlebihan. Hendriksen berpendapat terlalu banyak informasi akan membahayakan, karena penyajian atas informasi tidak penting yang rinci akan mengaburkan informasi yang signifikan dan membuat laporan sulit untuk diinterpretasikan.

Kamis, 07 September 2023

Fungsi dan Prinsip Akuntansi Pajak

Fungsi dan Prinsip Akuntansi Pajak

  1. fungsi atau peran akuntansi perpajakan :

  1. Untuk merancang strategi perpajakan yang harus diambil oleh perusahaan, strateginya yang positif tetapi tidak melakukan suatu kecurangan / penggelapan pajak.

  2. Untuk menganalisa serta untukmemprediksi nilai potensi pajak yang harus ditanggung atau dibayarkan oleh suatu perusahaan dalam masa depan.

  3. Berfungsi untuk mengimplementasikan perlukan akuntansi terhadap setiap kegiatan perusahaan lalu menyajikannya dalam suatu bentuk informasi laporan keuangan fiskan maupun dalam bentuk sebuah laporan keuangan komersial.

  4. Berfungsi untuk mendokumentasikan perpajakan dengan baik, dan untuk dijadikan bahan evaluasi.

  5. Untuk mengolah data kuantitatif yang akan dipakai dalam menyajikan laporan keuangan yang berisi perhitungan perpajakan.

  1. Prinsip

  1. Kesatuan Akuntansi, Pada prinsip yang satu ini, maka Perusahaan dianggap satu kesatuan ekonomi yang terpisah dengan suatu pihak-pihak yang berkepentingan dengan suatu sumber-sumber perusahaan.

  2. Kesinambungan, Pada prinsip yang satu ini mengatakan bahwa suatu entitas ekonomi diasumsikan akan terus menerus melanjutkan sebuah usahanya dan tidak akan dibubarkan.

  3. Harga Pertukaran Obyektif, Pada prinsip yang satu ini yaitu Transaksi keuangan harus dinyatakan dengan nilai uang. Obyektif berarti yaitu; tidak dipengaruhi oleh adanya sebuah hubungan istimewa, Bisa diuji oleh pihak independen, Tidak adanya transfer pricing, tidak terdapat mark-up, tidak ada KKN, dan lain sebagainya.

  4. Konsistensi, Prinsip yang satu ini mengatakan bahwa penggunaan metode dalam suatu pembukuan tidak boleh berubah-ubah. Misalnya : Pada penentuan tahun buku, Pada perhitungan penyusutan, Pada perhitungan persediaan, Pada pengakuan nilai kurs valuta asing

Senin, 04 September 2023

Akuntansi Leasing dan Jenis Leasing

 Akuntansi Leasing dan Jenis Leasing

  1. Jenis Leasing

  1. Capital Lease

Capital lease adalah jenis leasing yang perusahaannya berasal dari lembaga keuangan. Umumnya jenis leasing ini dapat melayani nasabah yang membutuhkan kebebasan dalam menentukan barang/ modal dengan spesifikasi yang diinginkan. Dalam praktiknya, lessor mengeluarkan dananya untuk membayar barang yang dibutuhkan kepada supplier dan kemudian diserahkan kepada nasabah. Lessor akan mendapatkan imbalan dari nasabah dalam bentuk pembayaran secara berkala dalam waktu tertentu sesuai kesepakatan bersama.

  1. Operating Lease

Operating lease adalah jenis leasing dimana pihak lessor melakukan pembelian barang dan kemudian disewakan kepada nasabah dalam jangka waktu tertentu. Dalam hal ini, nasabah hanya membayar biaya rental barang saja, sedangkan harga barang dan biaya lainnya ditanggung oleh lessor.

  1. Sales Type Lease

Sales Type Lease (lease penjualan) adalah jenis leasing yang umumnya dilakukan oleh perusahaan industri yang menjual lease barang dari hasil produksinya. Pada umumnya terdapat dua jenis pendapatan yang diakui, yaitu; Pendapatan dari haril penjualan barang  Pendapatan dari bunga atas pembelanjaan selama jangka waktu lease.

  1. Leverage Lease

Leverage lease adaah jenis leasing yang melibatkan pihak ketiga (credit provider). Dengan kata lain, lessor tidak melakukan pembiayaan objek leasing sebesar 100% dari harga barang, melainkan hanya sekitar 20% – 40% saja. Sedangkan sisa harga barang tersebut dibiayai oleh pihak ketiga.

  1. Cross Border Lease

Cross Border Lease adalah jenis leasing yang dilakukan antar negara. Dengan kata lain, lessor dan lessee tidak berada dalam satu negara tetapi di dua negara yang berbeda.Pada umumnya cross border lease hanya melakukan leasing untuk barang yang nilainya sangat besar. Misalnya pesawat terbang bentukan Airbus dan Boeing.

  1. keuntungan dan manfaat leasing adalah sebagai berikut:

  1. Fleksibel; struktur kontrak dalam leasing dapat disesuaikan dengan kebutuhan lessee. Dengan begitu, jangka waktu lease dan besarnya biaya yang dikeluarkan dapat disesuaikan dengan kondisi keuangan nasabah.

  2. Tidak Perlu Jaminan; dalam leasing, hak kepemilikan sah atas aktiva yang di-lease serta pembayaran lease sesuai pendapat oleh aktiva dapat menjadi jaminan bagi lease itu sendiri.

  3. Capital Saving; lembaga pembiayaan pada umumnya memberikan pembiayaan sebesar 100% kepada nasabahnya. Dengan begitu, lesse dapat menggunakan dananya untuk keperluan lain guna meningkatkan produktivitasnya.

  4. Pelayanan yang Cepat; biasanya prosedur pembiayaan cukup sederhana dan cepat, mulai dari pengajuan hingga pada realisasinya. Dengan kemudahan tersebut tentu akan meningkatkan efisiensi waktu bagi kegiatan perusahaan sehingga dapat lebih produktif.

  5. Terhindar dari Inflasi; dalam leasing, nasabah dapat terhindar dari kerugian akibat inflasi atau penurunan nilai mata uang karena pembayaran sesuai dengan satuan moneter sebelumnya.

  6. Ada Kepastian Hukum; baik pihak lessor maupun lesse mendapatkan kepastian hukum karena adanya peraturan yang tidak dapat dibatalkan meskipun keadaan perekonomian mengalami perubahan.

  7. Cara Mendapatkan Aktiva; seringkali leasing merupakan satu-satunya pilihan ketika perusahaan ingin melakukan modernisasi untuk peningkatan produktivitas namun kesulitan dalam hal pendanaan.

  1. Akuntansi Leasing

Menurut peraturan baru akuntansi leasing, semua transaksi leasing harus dicatat dalam neraca kecuali jangka waktunya kurang dari 12 bulan.  Transaksi leasing dalam balance sheet ini ditulis berdasarkan nilai saat ini (present value) untuk bisa tahu berapa hak bayar dari pihak lessee. Selain itu, biaya leasing juga harus diakui dalam metode penyusutan garis lurus yang berlangsung selama masa sewa. Dengan demikian, bisa jadi lessee mencatat biaya lebih besar ketika masa awal sewa apabila mengikuti aturan finance lease. Di Indonesia, metode akuntansi leasing mengacu pada Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 30 tentang aturan Sewa Guna Usaha. 

  1. Pengakuan Awal, Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini tersebut lebih rendah daripada nilai wajar. Penilaian ditentukan pada awal masa sewa.

  2. Pengukuran selanjutnya, Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan pengurangan liabilitas. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. 

  3. Pengungkapan, Lessee juga mengungkapkan hal berikut untuk sewa pembiayaan:

  1. jumlah tercatat neto untuk setiap kelompok aset pada tanggal pelaporan;

  2. rekonsiliasi antara total pembayaran sewa minimum masa depan pada akhir periode pelaporan dan nilai kininya. Selain itu, entitas mengungkapkan total pembayaran sewa minimum masa depan pada akhir periode pelaporan, dan nilai kininya untuk setiap periode

Contoh Perhitungan BOP dalam Penganggaran

Perhitungan BOP Soal PT Indah Permai memproduksi 3 jenis produk : X, Y dan Z. Ketiga produk tersebut diproses di 2 departmen produksi dan 2 ...