Tampilkan postingan dengan label auditor internal. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label auditor internal. Tampilkan semua postingan

Minggu, 09 April 2023

Contoh Kasus Audit Internal dalam Menilai Risiko

 Contoh Soal Jawaban Audit Internal

Soal

Pada perencanaan penugasan audit, auditor internal menilai bahwa risiko bawaan termasuk tinggi, dan pengendalian internal perusahaan memiliki kelemahan yang material. Berdasarkan hasil penilaian tersebut:

a)    Bagaimana tingkat risiko pendeteksian yang ditetapkan oleh auditor?

b)    Bagaimana keterkaitan antara tingkat risiko yang ditetapkan pada jawaban butir a) tersebut di atas dengan bukti audit yang harus dikumpulkan oleh auditor?

JaJawaban

a.    Bagaimana tingkat risiko pendeteksian yang ditetapkan oleh auditor?

Pendeteksian jika risiko bawaan tinggi yaitu dapat dengan dibuatnya penerapan pengendalian intern dalam perusahaan yang memadai serta efektif dalam pelaksanaannya untuk memiminimalkan risiko bawaan. risiko pengendaliannya lemah maka auditor dapat melakukan pengujian substantive yang lebih tinggi dan masih dapat mengurangi risiko audit pada tingkat rendah yang dapat diterima serta dapat dengan sedikit efektif dengan tingkat deteksi tinggi, untuk meminimalkan resiko audit.

.

b.    Bagaimana keterkaitan antara tingkat risiko yang ditetapkan pada jawaban butir a) tersebut di atas dengan bukti audit yang harus dikumpulkan oleh auditor?

Keterkaitan antara butir a dengan pengumpulan bukti audit yaitu apabila risiko bawaan tinggi dan lemahnya pengendalian maka alternatifnya jika saldo akun rentan terhadap kemungkinan salah saji (risiko bawaan yang tinggi), maka auditor harus menerapkan prosedur pengujian  substantif yang lebih efektif .

Yang artinya Lebih tinggi penilaian risiko bawaan dan pengendalian yang rendah maka auditor harus memperoleh banyak bukti audit dari prosedur substantive yang dilakukan agar hasil audit dapat sesuai dengan apa yang terjadi dalam perusahaan tersebut dan memenuhi syarat dalam proses pengauditan.

 

Minggu, 05 Maret 2023

Contoh Kasus Audit Internal dalam Menyusun Program Penerimaan dan Pengeluaran Kas

Contoh Kasus Audit Internal dalam Penerimaan dan Pengeluaran Kas 

Soal

Audtor internal sedang menyusun program audit penerimaan dan pengeluaran kas.

a)    Jelaskan jenis program audit yang sebaiknya digunakan !

b)Uraikan bukti audit yang diperlukan, dan jelaskan prosedur audit yang umum digunakan untuk memperoleh bukti audit yang dimaksud !

JaJawaban

1.    Audtor internal sedang menyusun program audit penerimaan dan pengeluaran kas.

a)    Jelaskan jenis program audit yang sebaiknya digunakan !

Dapat dengan membuat program berupa

(a)  Pengeluaran kas

·         Pengeluaran kas yang tercatat adalah untuk barang dan jasa yang benar-benar diterima (existence)

·         Transaksi-transaksi pengeluaran kas yang ada telah tercatat (completeness)

·         Transaksi-transaksi pengeluaran kas yang dicatat adalah akurat (accuracy)

·         Transaksi-transaksi pengeluaran kas sudah secara tepat diklasifikasikan (classification)

·         Transaksi-transaksi pengeluaran kas dicatat pada tanggal yang tepat (timing)

·         Transaksi-transaksi pengeluaran kas secara tepat dimasukkan ke dalam master file hutang dagang dan secara tepat dipindahkan dan diringkaskan (posting and summarization)

(b)  Penerimaan kas

·          Penerimaan kas yang tercatat merupakan dana yang benar-benar diterima oleh perusahaan (eksistensi).

·         Kas yang diterima tercatat didalam buku penerimaan kas/ cash receipts journal (kelengkapan).

·         Penerimaan kas didepositokan dan dicatat pada jumlah yang diterima (akurasi).

·         Transaksi penerimaan kas secara tepat diklasifikasikan (classification).

·         Penerimaan kas dicatat pada tanggal yang tepat (timing).

·         Penerimaan kas secara tepat dimasukan dalam accounts receivable master file dan secara benar dipindahkan dan diikhtisarkan (posting and summarization).

 

b)    Uraikan bukti audit yang diperlukan, dan jelaskan prosedur audit yang umum digunakan untuk memperoleh bukti audit yang dimaksud !

1)    Bukti audit yang diperlukan yaitu :

·         Bukti Fisik, bukti yang terlihat, dapat dihitung, diamati dan di inspeksi

·         Bukti Dokumen, yang berwujud seperti kertas, elektronik atau yang lainnya.

·         Bukti Konfirmasi, yang isinya untuk memperoleh tanggapan dari pihak ketiga yangmemberikan verifikasi atas akurasi informasi yang diminta oleh auditor.

·         Bukti Matematis, yang diperoleh melalui perhitungan langsung.

·         Bukti Analitis, pengujian substantif dari infromasi keuangan dengan cara melakukan studi dan perbandingan hubungan antar data.

·         Bukti Keterangan, cara memperoleh informasi baik tulis maupun lisan sebagai tanggapan atas pertanyaan auditor.

2)    Prosedur yang digunakan yaitu dapat berupa:

(a)  Pengeluaran Kas

·         Membandingkan cek yang dibatalkan dengan Buku Harian Pembelian yang berkaitan dan ayat-ayat Buku Pengeluaran Kas.

·         Menghitung ulang diskon kas.

·         Membandingkan klasifikasi dengan bagan perkiraan dengan mengacu pada faktur pembelian dan Buku Pembelian.

·         Membandingkan tanggal-tanggal dalam cek yang dibatalkan dengan Buku Pengeluaran Kas.

·         Membandingkan tanggal-tanggal cek yang dibatalkan dengan tanggal pembatalan bank.

·         Menguji  akurasi klerikal dengan melakukan footing Buku Harian dan menelusuri  pemindahan (posting) ke master file buku besar dan hutang dagang.

·         Menelaah Buku Harian Pengeluaran Kas, buku besar, master file hutang dagang, untuk jumlah yang besar dan tidak biasa.

·         Menelusuri cek yang dibatalkan (cancelled check) ke ayat jurnal Buku Harian Pembelian dan memeriksa nama pihak yang dibayar (payee) dan jumlahnya.

·         Dsb.

(b)  Memeriksa cek yang dibatalkan untuk tanda tangan yang Penerimaan Kas

·         Menelaah buku penerimaan kas dan master file untuk transaksi  transaksi dan jumlah yang tidak biasa.

·         Menelusuri ayat-ayat penerimaan kas dari ayat-ayat buku penerimaan kas ke rekening koran (bank statement).

·         Menyiapkan suatu bukti penerimaan kas (a proof of cash receipts).

·         Memperoleh daftar penerimaan kas dan menelusuri jurnalnya ke buku harian penerimaan kas, menguji nama, jumlah dan tanggalnya.

·         Membandingkan daftar (prelesting) penerimaan kas dengan salinan bukti setoran (deposit slip).

·         Menguji daftar penerimaan kas untuk klasifikasi akun yang tepat.

·         Membandingkan tanggal penyetoran berdasarkan rekening koran ke tanggal-tanggal dalam buku penerimaan kas dan daftar penerimaan kas.

·         Menelusuri ayat-ayat jurnal yang dipilih dari buku penerimaan kas ke accounts reseivable master file dan menguji tanggal dan jumlahnya.

·         Menelusuri saldo-saldo kredit yang dipilih dari accounts receivable master file ke buku harian penerimaan kas dan menguji tanggal dan jumlahnya. Dsb.


Contoh Perhitungan BOP dalam Penganggaran

Perhitungan BOP Soal PT Indah Permai memproduksi 3 jenis produk : X, Y dan Z. Ketiga produk tersebut diproses di 2 departmen produksi dan 2 ...