Senin, 24 April 2023

Contoh Kasus Penggelapan dalam Analisis Manajemen Pengembangan Sistem

 Contoh Kasus Analisis Manajemen Pengembangan Sistem

Berikut data perusahan Busana Muslim PT. SAKINAH :

Sejak 6 bulan yang lalu, Biaya Upah di pabrik meningkat, namun volume produksinya tetap tidak meningkat.

Hal ini Nampak agak ganjil oleh karna sekitar 75% tenaga kerja di pabrik dibayar atas dasar upah per potong, sedang upah lainnya, kecuali 5 orang dibayar atas dasar upah per minggu, 5 orang tersebut bertugas sebagai pengawas yang dibayar bulanan. Jumlah tenaga kerja di pabrik sekarang 900 orang. Tenaga kerja di kantor 40 orang, dala jumlan tersebut termsuk direktur keuangan, sebagai pemegang saham minoritas (10%); Kepala Bagian Akuntansi, sudah bekerja di perusahaan lebih dari 10 tahun, penghasilan Rp.77.200.000,- per tahun; Bagian Personalia dan Asistennya yang berpenghasilan Rp. 35.000.000,- pertahun dan 3 orang pegawai lainnya; Juru bayar dan Kepala pabrik masing-masing Rp. 24.000.000,- ertahun. Upah per minggu rata-rata Rp. 275.000.000,-

Prosedur penerimaan dan penetapan upah tenaga kerja sbb:

Semua tenaga kerja yang dimasukan dalam Daftar Upah berdasarkan atas pemberitahuan (notice) dari bag. Personalia kepada Kepala Pabrik dan Juru Bayar. Kepala Pabrik mengajukan kebutuhan tenaga kerja dan menempatkannya pada Departemen tertentu dalam pabrik.

Upah per potong berdasarkan kontrak serikat kerja untuk  berbagai jenis pekerjaan. Namun para Pengawas Departemen yang dibayar perminggu/mingguan, diberi wewenang untuk memberikan tarif khusus (lebih tinggi tetapi tidak lebih rendah) apabila volume pekerjaan turun,  sehingga tenaga kerja dapar memperoleh penghasilan paling rendah Rp. 50.000,-per minggu. Untuk memenuhi peraturan jam kerja dan Upah (undang- undang) semua tenaga kerja harus menggunakan kartu masuk dan keluar tiap harinya. Para Pengawas Waktu (time keeper) membuat laporan jumlah Potong Produk yang dihasilkan oleh tiap tenaga kerja  yang dibayar berdasarkan upah per potong, dan jumlah jam kerja untuk tenaga kerja yang dibayar berdasarkan Mingguan. Laporan tersebut diserahkan kepada Juru Bayar yang bertindak sebagai pengawas dalam pembuatan Daftar Upah Mingguan, Daftar Upah Minguan tersebut dibuat

Voucher di Bagian Keuangan, terima uang dari bank dan selanjutnya menyerahkan ke Juru Bayar. Kepala bag. Akuntansi membuat laporan kepada Direktur Keuangan, ia mengawasi pembuatan Daftar Upah oleh Juru Bayar, pembuatan Cheque untuk upah dan pencatatan dalam akuntansi umum.

Saudara diminta :

1. Membuat Daftar mengenai semua kemungkinaan penggelapan yang mungkin dilakukan.

Penggelapan yang memungkinkan terjadi pada:

a.       Pemberian wewenang kepada para Pengawas Departemen dalam memberikan tarif khusus .

b.      Dalam memenuhi peraturan jam kerja dan Upah (undang- undang) semua tenaga kerja harus menggunakan kartu masuk dan keluar tiap harinya. Disini kemungkinan terjadi ketika kartu digunakan tetapi tidak melakukan pekerjaan.

c.       Dalam pembuatan laporan jumlah Potong Produk yang dihasilkan oleh tiap tenaga kerja bisa terjadi penggelapan produk yang dilakukan Para Pengawas Waktu (time keeper) karena tenaga kerja dibayar berdasarkan upah per potong, dan jumlah jam kerja untuk yang dibayar berdasarkan Mingguan.

d.      Pengawasan juru bayar dalam pembuatan laporan upah mingguan atas laporan jumlah potong produk. Kemungkinan pengawas tersebut ikut melakukan penggelapan dalam pembuatan laporan tersebut.

2.         Jenis-jenis penggelapan yang terjadi.

Kemungkinan terjadi penggelapan waktu dimana para pekerja yang dibayar berdasarkan jam kerja tetap menggunakan kartu keluar masuknya agar mendapatkan upah tanpa melakukan pekerjaan, sehingga akibat dari tidak melakukan pekerjaan tersebut artinya pegawai tersebut tidak memberikan kontribusi terhadap perusahaan untuk meningkatkan produksi atau memperbaiki perusahaan, hal ini menyebabkan tidak meningkatnya kinerja perusahaan tersebut dan menyebabkan kenaikan biaya upah perusahaan karena harus tetap membayar upah akibat dari ada nya penggunaan kartu kerja tersebut.

3.         Alternative pemecahan masalah.

Yaitu dengan memperbaiki system dengan penggunaan system yang real time dalam prosedur pemberian upah, seharusnya pemberian upah perpotong tenaga kerja dilakukan dengan system dari hasil potongan produk beserta penyesuaian tarif berdasarkan jumlah potongan, dimana system tersebut bisa dipantau secara langsung baik oleh pengawas, bagian accounting maupun direktur sehingga meminimalkan terjadinya penggelapan dan jika terjadi penggelapan akan terdeteksi dengan mudah,

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contoh Perhitungan BOP dalam Penganggaran

Perhitungan BOP Soal PT Indah Permai memproduksi 3 jenis produk : X, Y dan Z. Ketiga produk tersebut diproses di 2 departmen produksi dan 2 ...