Soal Jawaban Analisis Laporan Keuangan
Ditanyakan:
Gross profit margin
Net Profit margin
Inventory turnover
Debt to Equity Ratio
Total asset turnover
Curren ratio dan Acid test ratio
Dijawab :
Gross Profit Margin
= Sales – CoG
Sales
2018
= 24.000-20.520
24.000
= 14,5%
2019
= 28.000-23.380
28.000
= 16,5%
Analisis:
Kinerja perusahaan menunjukan saat terjadinya kenaikan penjualan dan kenaikan
harga pokok penjualan dimana kenaikan penjualan sebesar 17% dan HPP pun
naik sebesar 14% yang kenaikannya dibawah penjualan artinya perusahaan dapat
menaikan penjualannya dengan proporsional serta dapat mengontrol dengan
meminimumkan HPP. Perusahaan tersebut dapat dikatakan bagus dan
harus dapat mempertahankan atau meningkatkan kinerja untuk kedepannya.
Net Profit Margin
= EAT
Sales
2018
= 1.800
24.000
=7,5%
2019
= 2.840
28.000
=10,14%
Analisis:
Terjadinya kenaikan laba bersih sebesar 58% dan penjualan sebesar 17% sehingga
NPM juga mengalami kenaikan sebesar 2,64% artinya presentase kenaikan yang
seimbang antara laba bersih dan penjualan yang menunjukan kestabilan kesatuan
untuk menghasilkan perolehan pada tingkat penjualan tersebut, disini terlihat
kenaikan NPM yang cukup meningkat dapat dikatakan bahwa telah terjadi efisiensi
operasi dan strategi penetapan harga.
Inventory Turnover
= Cost of Good Sold
Average Inventory
*Persediaan 2017 sebesar 1000
Average Inventory
2018
=1.000+1.800
2
= 1.400
2019
=1.800+1.000
2
= 1.400
Inventory Turnover
2018
= 20.520
1.400
=14,66
2019
= 23.380
1.400
= 16,7
Analisis:
Berdasarkan data di atas bahwa terjadi kenaikan angka Inventory Turnover
tahun 2018 ke 2019 yaitu sebesar 2,04 yang artinya kondisi perusahaan terhadap
arus persediaan mengalami kenaikan atau semakin baik, walaupun rata-rata
persediaan tetap/tidak terdapatperubahan dan HPP nya mengalami kenaikan tetapi
diiringi proporsional dengan penjualanyang naik diatas HPP, hal ini menunjukan
kinerja perusahaan yang meningkat walaupun biaya penjualan meningkat tapi
perusahaan dapat menyeimbangkan dengan mempermainkan harga penjualan
sehingga meningkatkan keuntungan bagi perusahaan itu sendiri.
Debt to Equity Ratio
=Total Liability
Total Equity
2018
= 4.800
7.200
= 66,67%
2019
= 8.600
14.000
= 61,43%
Analisis:
Debt to Equity Ratio pada kasus ini mengalami penurunan sebesar 5,24%
yang artinya perusahaan dalam melakukan kegiatan usahanya dibiayai oleh
modal sendiri atau dariinvestor dengan begitu apabila Debt to Equity Ratio
perusahaan ini rendah artinya perusahaandapat menarik tambahan modal
dengan pinjaman dari pihak lain.
Total Assets Turnover
= Sales
Total Asset
2018
=24.000
12.000
=2
2019
=28.000
22.600
=1,2
Analisis:
Dari kasus tersebut terlihat bahwa nilai TATO 2018 ke 2019 mengalami
penurunan sebesar0,76 tapi penjualan dan aktiva nya meningkat dimana nilai
peningkatan aktiva sebesar 88%jauh lebih naik dibandingkan dengan naiknya
penjualan yang artinya perusahaan cukup baik dalam pengelolaan asset.
Acid Test Ratio dan Current Ratio
Acid Test Ratio= Current Asset – Inventories
Current Liabilities
2018
= 4.200 - 1.800
1.800
=1,33
2019
= 13.800 - 1.000
2.600
=4,92
Analisis:
Acid Ratio dari perusahaan tersebut lebih dari 1 yang artinya perusahaan
telah meimiliki assetlikuid yang cukup untuk membayar kewajiban lancar
dan dari data tersebut dapat diketahuibahwa ATR dari perusahaan
tersebut mengalamikenaikan sebesar 3,59 yang artinya ATRtersebut semakin
meningkat cukup jauh dari sebelumnya adapat diartikan bahwa
semakin baik likuditas perusahaan untuk membayar kewajiban lancar yang
akan jatuh tempo dalam satu tahun.
Current Ratio= Current Asset
Current Liabilities
2018
= 4.200
1.800
= 2,33
2019
=13.800
2.600
=5,31
Analisis:
Ratio Lancar pada tahun 2018 sebesar 2,33 yang artinya dianggap sebagai posisi
nyaman dalam keuangan perusahaan, dilihat dari kenaikan ratio lancar pada
tahun 2019 sebesar 5,3 yang meningkat cukup jauh ini dapat diartikan mungkin
perusahaan tidak menggunakan assetlancar yang ada, dapat dilihat dari kenaikan kas
sebesar 1233%. Tapi dengan begituperusahaan dapat menutupi kewajiban
jangka pendeknya. Hal ini juga dapat menunjukanmungkin adanya masalah dalam
pengelolaan modal kerja. Dengan begitu perusahaan harusmengatur kinerja
agar CR ini tetap seimbang.