Soal Sistem Informasi Manajemen
Suatu Sistem merupakan kumpulan2 subsistem2 yg saling berhubungan dan bersinergi secara harmonis dlm mencapai tujuannya. Hubungan dan Sinergi tsb. bisa bersifat " Horizontal dan bersifat Vertical".
.Jelaskan maksud pernyataan diatas dan jelaskan alasan kenapa terjadi seperti hal diatas !
Jawab:
Subsistem adalah komponen atau bagian dari suatu system
Hubungan system adalah hubungan yang terjadi antar subsistem dengan subsistem lainnya yang setingkat atau antara subsistem dengan system yang lebih besar.
Hubungan horizontal. Hubungan yang menggambarkan hubungan antara subsistem dengan subsistem lain yang setingkat
Hubungan vertical. Hubungan system ini sangat menentukan terhadap keberhasilan suatu system karena dalam suatu system menentukan bagaimana tujuan system dapat dicapai kalau bagian-bagian system yang ada di dalamnya tidak bias berhubungan baik atau bekerjasama.
Berikan contoh konkrit yg sederhana hubungan Horizontal dan Vertical pada organisasi/ perusahaan pada umumnya.
Jawab:
Contoh hubungan horizontal
Hubungan kerja antarkaryawan (bawahan). Hubungan ini berlangsung dua arah, tidak formal, dan tidak bersifat instruksi atau perintah tetapi bersifat informatif dan koordinatif.
Hubungan kerja antarstaf. Hubungan ini berlangsung dua arah dan lebih bersifat koordinatif.
Contoh hubungan vertikal
Hubungan antara pimpinan dan staf:
Staff melayani pimpinan dalam semua tingkat manajemen
Staff berperan membantu dan melayani pimpinan dalam pekerjaan sehari hari
Staff berperan sebagai penasehat pimpinan dalam menemukan pemecahan suatu permasalahanpada situasi kerja yang sedang dihadapi
Staff berperan sebagai perantara atau penghubung antara pimpinan dengan karyawan
Jelaskan persamaan dan perbedaan Sistem In formasi Eksekutif dengan Sistem Informasi Fungsional dalam suatu organisasi.
Jawab:
SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF
Sistem Informasi eksekutif (EIS) adalah satu jenis dari manajemen informasi sistem dimaksud untuk memudahkan dan mendukung keterangan dan pembuatan keputusan kebutuhan dari eksekutif senior dengan menyediakan kemudahan akses terhadap keduanya internal dan eksternal keterangan relevan untuk bertemu gol strategis dari organisasi. Ini biasanya dipertimbangkan sebagai satu bentuk dikhususkan dari satu sistem mendukung keputusan (DSS).
Komponen EIS:
Hardwere (perangkat keras)
Software (perangkat lunak)
Pengguna Interface
Telekomunikasi
Aplikasi
Pabrikasi
Pemasaran
Keuntungan
Keuntungan EIS:
Mudah bagi eksekutif taraf bagian atas untuk pergunakan, pengalaman komputer luas bukan diperlukan di operasi
Sediakan pengiriman tepat waktu dari keterangan rangkuman perusahaan
Keterangan yang disediakan makin baik mengerti
Saring data untuk manajemen
Tingkatkan untuk menjejaki keterangan
Tawarkan efisiensi untuk pembuat keputusan
Kerugian EIS:
Fungsi adalah terbatas, tidak dapat melaksanakan hitungan kompleks
Susah untuk mengukur bermanfaat bagi dan untuk membenarkan implementasi dari satu EIS
Eksekutif mungkin menghadapi beban terlalu berat keterangan
Sistem mungkin menjadi alon-alon, besar, dan susah untuk mengatur
Sulit ke data arus biaya hidup
Bolehkan memimpin ke kurang data yang dapat dipercaya dan tidak kuat
Perusahaan kecil mungkin menghadapi biaya berlebihan untuk implementas
SISTEM INFORMASI FUNGSIONAL
Sistem Informasi Fungsional adalah sistem informasi yang ditujukan untuk memberikan informasi bagi kelompok orang yang berada pada bagian tertentu dalam suatu perusahaan dengan perusahaan lain berbeda-beda. Sedangkan didalam suatu perusahaan/ organisasi itu sendiri juga memiliki sejumlah area fungsional bisnis seperti akuntansi, pemasaran, produksi, dan sebagainya.
System informasi fungsional yang umum:
Sistem Informasi akuntansi (accounting information system)
Sistem Informasi keuangan (Finance information system)
Sistem informasi manufaktur (Manufacturing / Production information system)
Sistem Informasi pemasaran (Marketing information system atau MKIS)
Sistem Informasi SDM (Human resource information system atau HRIS)
Sistem informasi manajemen bias diartikan sebagai system pengolahan data, dengan formula I-P-O.
a. Jelaskan yang dimaksud dengan Input, proses dan output pada HIRS
Subsistem Input Sistem Informasi SDM
Dalam model Sistem Informasi SDM, Subsistem Input menyediakan data bagi database. Subsistem Input tersebut terdiri dari :
SIA (Sistem Informasi Akuntansi)
SIA (Sistem Informasi Akuntansi) memberikan data personil yang bersifat keuangan. Jadi, data yang diolah pada sitem informasi akuntansi ini terdiri dari data :
Data Personil (bersifat non-keuangan dan lebih permanen, contoh : nama pegawai, jenis kelamin, tanggal lahir, pendidikan, dan jumlah tanggungan).
Data Akuntansi (bersifat keuangan dan lebih dinamis, contoh : upah per-jam, gaji per-bulan, pendapatan kotor saat ini, dan pajak penghasilan tahun berjalan).
Subsistem Penelitian SDM
Subsistem Penelitian Sumber Daya Manusia mengumpulkan data melalui proyek penelitian khusus, seperti :
Penelitian Suksesi (mengidentifikasi calon bagi posisi yang akan tersedia / promosi jabatan).
Analisis dan Evaluasi Jabatan (mempelajari setiap jabatan dalam suatu area dan mengidentifikasikan pengetahuan serta keahlian yang diperlukan).
Penelitian Keluhan (membuat tindak lanjut atas keluhan yang disampaikan pegawai untuk berbagai alasan).
Subsistem Intelijen SDM
Subsistem Intelijen Sumber Daya Manusia mengumpulkan data yang berhubungan dengan SDM dari lingkungan luar perusahaan, seperti :
Pemerintah (peraturan ketenagakerjaan).
Pemasok (pelaksanaan fungsi perekrutan dan penerimaan pegawai baru).
Serikat Pekerja (mengatur kontrak kerja antara perusahaan dan serikat pekerja).
Masyarakat Global (menyediakan penjelasan sumber daya lokal, seperti perumahan, pendidikan dan rekreasi, untuk perekrutan skala lokal, nas/inter-ional).
Masyarakat Keuangan (untuk perencanaan personil).
Pesaing (perpindahan pegawai dari perusahaan lain).
Subsistem Proses Database Sistem Informasi SDM
Data yang tersimpan dalam database Sistem Informasi SDM terdiri dari data pegawai (perorangan) dan data non-pegawai (organisasi) yang dapat mempengaruhi arus personil di lingkungan perusahaan
Subsistem Output Sistem Informasi SDM
Subsistem output ini merupakan suatu proses pengeuaran yang terjadi pada sinstem informasi SDM atau HIRS. Model Sistem Informasi SDM meliputi 6 subsistem output, antara lain :
Subsistem Perencanaan Angkatan Kerja
Subsistem Perekrutan
Subsistem Manajemen Angkatan Kerja
Subsistem Kompensasi
Subsistem Tunjangan
Subsistem Pelaporan Lingkungan
Sebutkan dan jelaskan subsistem output yang terdapat pada Sistem Informasi SDM/ HRIS
Model Sistem Informasi SDM meliputi 6 subsistem output, antara lain:
Subsistem Perencanaan Angkatan KerjaPerencanaan angkatan kerja melibatkan semua kegiatan yang memungkinkan manajemen untuk mengidentifikasikan kebutuhan pegawai di masa depan.Aplikasi perencanaan angkatan kerja yang paling populer dilakukan perusahaan adalah pembuatan bagan organisasi, peramalan gaji dan analisis/evaluasi kerja.
Subsistem Perekrutan Perusahaan membawa pegawai baru ke dalam perusahaan melalui 2 aplikasi perekrutan, yaitu :
Penelusuran Pelamar
Pencarian Internal
Penelusuran pelamar lebih banyak dipraktekkan daripada pencarian internal untuk menemukan calon pekerja yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Subsistem Manajemen Angkatan Kerja Subsistem Manajemen Angkatan Kerja menggunakan sejumlah aplikasi untuk mengetahui usaha pengembangan angkatan kerja yang sudah dilakukan, yaitu:
Aplikasi Penilaian Kinerja
Aplikasi Pelatihan
Aplikasi Pengendalian Posisi
Aplikasi Relokasi
Aplikasi Keahlian / Kompetensi
Aplikasi Suksesi
Aplikasi Pendisiplinan
Subsistem Kompensasi Subsistem Kompensasi merupakan subsistem yang paling banyak dilakukan (80% kegiatan SDM), yaitu melakukan proses penggajian. Sejumlah aplikasi untuk subsistem ini, yaitu :
Aplikasi Peningkatan Penghargaan
Aplikasi Gaji
Aplikasi Kompensasi Eksekutif
Aplikasi Insentif Bonus
Aplikasi Kehadiran
Subsistem TunjanganSubsistem Tunjangan menyediakan paket tunjangan baik bagi pegawai yang masih bekerja maupun yang pensiun.Banyak faktor yang menyebabkan subsistem ini sangat rumit dan sukar dilakukan, antara lain lama bekerja, kreatifitas, kinerja, dan adanya inovasi terbaru dari pegawai untuk dapat menentukan sendiri jumlah
tunjangan yang diterimanya.
Subsistem Pelaporan LingkunganSubsistem Pelaporan Lingkungan ditujukan untuk memenuhi tanggung jawab kepada pihak yang berkepentingan di luar perusahaan.
Hal ini berkaitan dengan catatan dan analisis pelaporan, peningkatan serikat pekerja, catatan kesehatan, bahan / limbah beracun, dan keluhan.
Jelaskan dan berikan contohnya hubungan yg terjadi antar Subsistem pada poin 2
Informasi-informasi tentang perencanaan tenaga kerja, merupakan yang dibutuhkan oleh para menejer atas untuk merencanakan kebutuhan tenaga kerja dalam jangka pendek dan jangka panjang. Informasi ini meliputi informasi untuk analisis perputaran tenaga kerja dan perencanaan tenaga kerja itu sendiri. Tabel di bawah ini mendaftarkan aplikasi dalam subsistem alam urutan berdasarkan jumlah perusahaan yang telah menggunakannya. Tabel ini juga mengidentifikasikan jumlah perusahaan yang dalam proses penerapan aplikasi tersebut, angka pada bagian bawah tabel menunjukkan persentase perusahaan yang memiliki aplikasi operasional. Persentase ini memberikan petunjuk popularitas relatif dari subsistem. Semua subsistem output akan mengikuti format tabel seperti ini :
Tabel 1 Jumlah Perusahaan yang Menggunakan Aplikasi Perencanaan Angkatan Kerja
Persentase aplikasi yang sedang digunakan : 75
Dari tabel diatas, kita dapat melihat bahwa aplikasi perencanaan angkatan kerja yang paling populer adalah pembuatan bagan organisasi, peramalan gaji, dan analisis atau evaluasi kerja. Sebagian besar usaha pengembangan tertuju pada analisis atau evaluasi kerjam perencanan dan pembuatan bagan organisasi. Dari semua aplikasi, dua yang paling sedikit diperhatikan, perencanaan dan pemodelan angkatan kerja, nampaknya mendasar bagi perencanaan angkatan kerja. Penggunaan kedua hal ini yang rendah secaara relatif menunjukkan bahwa masih banyak tempat untuk pengembangan aplikasi dalam subsistem ini.
Informasi tentang pengadan tenaga kerja atau rekruitmen merupakan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk pengadaan tenaga kerja secara eksternal dan internal. Informasi ini diantaranya adalah informasi pasar tenga kerja, penjadwalan wawancara, perekruitan, dan analisis rekruitmen. Tabel di bawah ini mengidentifikasikan dua aplikasi perekrutan. Dari segi jumlah aplikasi perekrutan. Dari segi jumlah aplikasi, merupakan subsistem output terkecil. Namun, penelusuran pelamar telah diterapkan secara ekstensif dan juga merupakan kegiatan pengembangan yang tinggi. Penelusuran pelamar kerja sebelum mereka dipekerjakan lebih banyak dipraktekkan daripada melakukan pencarian internal untuk menemukan calaon pekerja. Hal ini menunjukkan bahwa usaha perusahaan untuk mengisi lowogan kerja lebih difokuskan pada lingkungan daripada pegawai yang ada.
Tabel 2
Jumlah Perusahaan yang Menggunakan Aplikasi Perekrutan
Persentase aplikasi yang sedang digunakan: 69
Informasi-informasi tentang pengelolaan tenaga kerja, merupakan informasi yang dibutuhkan untuk mengelola sumber daya manusia didalam organisasi. Informasi-informasi meliputi informasi-informasi pelatihan, penilaian atau evalusi kerja, avaluasi keahlian, karier, reolokasi jabatan, suksesi, kedisiplinan. Dalam hal jumlah aplikasi, ini merupakan subsistem terbesar, dengan tujuh aplikasi terdaftar pada tabel di bawah ini. Namun dalam hal persentase aplikasi yang digunakan, manajemen angkatan kerja di urutan terakhir. Hanya dua pertiga dari perusahaan HRSP yang menggunakan aplikasi ini. Angka-angka “ sedang digunakan” jelaslah bahwa hanya penilaian kerja dan pelatihan yang mendapat dukungan kuat.namun, terdapat cukup usaha pengembangan yang sedang berlangsung, pada pengendalian posisi, keahlian/ kompetensi, pelatihan dan suksesi.
Tabel 3
Jumlah Perusahaan yang Menggunakan Aplikasi Angkatan Kerja
Persentase aplikasi yang sedang digunakan : 65
Informasi-informasi tentang kompensasi meliputi informasi tentang penggajian dan kompensasinya yang meliputi kehadiran dan jam kerja, perhitungan gaji dan bonus, analisis kompensasi dan perencanaan kompensasi. Tiga subsistem terakhir menunjukkan area HRIS yang paling berhasil, dengan beragam aplikasi dan persentase penggunaan sekitar 80 %. Aplikasi kompensasi telah dicapai pada tingkat tertinggi seperti terlihat pada tabel di bawah ini. Aplikasi peningkatan penghargaan telah diterapkan lebih luas daripada aplikasi HRIS lain – di 404 dari 503 perusahaan HRSP. Semua aplikasi lain juga menikmati tingkat penerapan yang tinggi. Kehadiran satu-satunya area yang paling besar usaha pengembangannya. Mungkin salah satu alasan popularitas berbagai aplikasi ini adalah mereka mudah diterapkan. Mereka semua berbau “gaji” dan gaji mungkin merupakan aplikasi komputer yang paling mapan dalam bisnis. Walau SDM telah menyerahkan gaji pada SIA di banyak perusahaan, jelaslah bahwa banyak pemrosesan yang masih dilakukan.
Tabel 4
Jumlah Perusahaan yang menggunakan Aplikasi Kompensasi
Persentase aplikasi yang sedang digunakan : 88
Informasi-informasi tentang benefit yang diterima oleh karyawan. Benefit berbeda dengan komepensasi. Kompensasi lebih insentif yang dihubungkan dengan kinerja karyawanya, sedangkan benefit lebih ke manfaat tambahan yang diterima karyawan seperti dana pensiun. Pensiun diperusahaan dapat berupa defined contribution (perusahaan member kontribusi misalnya menambah 10% dari gaji untuk tambahan pensiun diberikan langsung ke karyawan), defined benefit (perusahaan menyediakan dana tiap bulannya disimpan di dana pensiun dan akan diterima karyawan jka mereka pensiun) atau profit sharing (karyawan menerima persentasi dari laba perusahaan) Aplikasi benefit telah diterapkan dalam skala besar, dengan enam aplikasi terpisah dan 84% tingkat penggunaan. Tabel berikut menggambarkan jumlah perusahaan yang sangat bergantung pada unit SDM untuk menyediakan paket benefit yang baik bagi pemakai yang masih bekerja maupun yang telah pensiun.
Tabel 5
Jumlah Perusahaan yang Menggunakan Aplikasi Benefit
Persentase aplikasi sedang digunakan : 84
Informasi-informasi tentang lingkungan kerja. Informasi ini berhubungan dengan keluhan-keluhan, kecelakaan selama kerja, kesehatan karyawan dan lingkungan kerjanya. Berbagai aplikasi ini membuat HRIS tetap berjalan, pelaporan kebijakan dan praktek personalia perusahaan kepada pemerintah. Tabel berikut menunjukkan dua aplikasi EEO (Equal Employement Opportunity) yang diterapkan secara luas, dilengkapi dengan informasi lain yang ditujukan langsung untuk pemerintah maupun serikat pekerja. Berbagai aplikasi ini ditujukan untuk memenuhi tanggung jawab perusahaan kepada pihak yang berkepentingan di luar perusahaan, bukan kepada manajemen.
Tabel 6
Jumlah Perusahaan yang Menggunakan Aplikasi Pelaporan Lingkungan
Persentase aplikasi yang sedang digunakan: 85
Informasi sangat didukung oleh perkembangan dan pembaharuan dalam teknologi informasi yang merupakan hal sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap organisasi perusahaan dala menajalnkan operasinya, sehinga menghasilkan al keunggulan kompetitif
Jawab.
Keunggulan kompetitif adalah keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan dimana keunggulannya dipergunakan untuk berkompetisi dan bersaing dengan perusahaan lainnya untuk meningkatkan value (nilai) perusahaan baik dalam hal peningkatan laba maupun citra perusahaan. Contoh perusahaan-perusahaan telekomunikasi berusaha untuk mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya dengan cara berkompetisi sesuai dengan keunggulan yang dimilikinya.
Strategi kompetensi dasar dalam bersaing dalam strategi keunggulan kompetitif untuk bisnis yang sukses :
Strategi Kepemimpinan Biaya (Cost Leadership Strategy) Menjadi produsen rendah biaya dalam menghasilkan barang dan jasa, atau membantu menurunkan biaya bagi pemasok dan pelanggan, sehingga pesaing memiliki biaya produksi yang lebih tinggi.
Strategi Diferensiasi (differentiation strategy) Mengembangkan cara-cara untuk membedakan produk dan layanan dari para pesaing atau mengurangi keunggulan diferensiasi dari pesaing. Strategi ini memungkinkan perusahaan untuk fokus pada produk atau jasa untuk memberikan keuntungan dalam segmen pasar yang unik/niche market.
Strategi Inovasi (innovation strategy) Menemukan cara baru dalam melakukan bisnis. Strategi ini dapat melibatkan pengembangan produk dan atau jasa yang unik guna memasuki pasar yang unik /niche market. Hal ini juga dapat melibatkan perubahan radikal dalam proses bisnis untuk memproduksi atau mendistribusikan produk dan layanan dari mayoritas jenis dan cara yang ada.
Strategi Pertumbuhan (growth strategy) Secara signifikan memperluas kapasitas perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa, ekspansi ke pasar global, diversifikasi ke produk dan jasa baru, atau mengintegrasikan ke dalam produk dan jasa terkait.
Strategi Aliansi (alliance strategy) Membentuk hubungan bisnis baru/aliansi dengan pelanggan, pemasok, pesaing, konsultan, dan perusahaan lain. Hubungan ini bisa berupa merger, akuisisi, usaha patungan, pembentukan “perusahaan virtual,” atau pemasaran lainnya, manufaktur, atau perjanjian distribusi antara pelaku usaha dengan mitra dagangnya.
Hubungan yang terjadi antar strategi dapat berupa
Penerapan teknologi informasi akan meminimalkan biaya bisnis proses, baik dalam hubungannya dengan konsumen maupun supplier.
Meningkatkan service / layanan yang diberikan kepada pelanggan.
Pemanfaatan teknologi informasi meminimalkan pesaing.
Inovasi produk baru yang melibatkan teknologi informasi sebagai komponennya.
Menciptakan pasar yang baru.
Meningkatkan kualitas dan efisiensi serta mempersingkat waktu layanan pelanggan.
Menggunakan IT untuk pengembangan bisnis (business development), mengatur bisnis secara regional dan global.
Membangun system informasi yang terhubung dengan internet dan extranet untuk support hubungan bisnis dengan costumer, supplier, subcontractor, dsb.
Sedangkan strategi kompetitif lainnya adalah dengan cara investasi di bidang teknologi informasi yang memungkinkan perusahaan untuk membangun kemampuan TI strategis sehingga mereka dapat memanfaatkan peluang yang ada. Dalam beberapa kasus, hal ini terjadi ketika sebuah perusahaan berinvestasi dalam sistem informasi berbasis komputer untuk meningkatkan efisiensi proses bisnis internal. Kemudian, dengan berbekal platform teknologi strategis, perusahaan dapat memanfaatkan investasi di bidang TI dengan mengembangkan produk dan layanan baru yang tidak akan mungkin berhasil tanpa dukungan TI yang kuat.
Contoh Keunggulan Kompetitif dalam Penggunaan Sistem Informasi
Efisiensi waktu dan biaya hal menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerjanya. Penerapan Teknologi informasi dan komunikasi tentu akan berdampak pada perubahan kebiasaan kerja. Contoh : penggunaan intranet untuk helpdesk technical support yang memanfaatkan teknologi Local -Area Netwok akan meminimalkan penggunaan kertas kerja pada operasional bisnis perusahaan. Selain itu pemanfaatan internet sebagai sarana untuk website perusahaan yang berfungsi sebagai online company profile juga akan meminimalkan anggaran keuangan perusahaan untuk mencetak company profile, bahkan dengan adanya website tersebut akan meningkatkan good corporate image terhadap pesaing, partner bisnis dan konsumennya.
Mengubah Informasi Pasif Menjadi Informasi Aktif Informasi, ditunjang dengan teknologi komunikasi yang berkembang cepat hanyalah merupakan alat. Alat ini dikendalikan oleh manusia. Dengan demikian, pelaku bisnis perlu mengelola informasi yang dapat diaksesnya sedemikian rupa agar dapat dimanfaatkan bersama oleh orang-orang yang tepat untuk mendapatkan hasil yang optimal. Jadi, knowledge management dapat mengubah informasi pasif yang hanya tersimpan dalam kepala beberapa orang, atau dalam bentuk cetak, menjadi informasi aktif, yaitu informasi yang di-share sehingga dapat dimanfaatkan secara aktif untuk mengambil keputusan, melakukan inovasi dalam produk dan proses, mendukung pembelajaran yang berkelanjutan, dan meningkatkan kualitas dari SDM perusahaan. Sebagai contoh: Perusahaan Nabisco, memanfaatkan information sharing untuk sarana penyempurnaan kualitas produk dan layanan kepada pelanggan.
Mengubah Pelanggan Musiman Menjadi Pelanggan Loyal. Agar pelanggan menjadi loyal, perusahaan perlu mengenal dengan baik, dan perlu dikenal dengan baik juga oleh target pasar mereka. Caranya adalah dengan memanfaatkan informasi yang tepat untuk membina hubungan dua arah yang harmonis dengan target pasar. Ada banyak cara yang bisa dilakukan, salah satunya adalah mendekatkan diri dengan pelanggan dengan memberi layanan secara individu kepada mereka. Hal ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan teknologi internet untuk mengunjungi pelanggan satu per satu di tempat mereka masing-masing. Melalui teknologi ini, perusahaan bisa memperkenalkan berbagai produk, layanan baru yang ditawarkan perusahaan bagi pelangan, serta berbagai solusi yang diberikan perusahaan untuk memecahkan berbagai masalah yang dihadapi pelanggan.
Pengambilan ke[utusan merupakan teknik untuk memecahkan masalah dengan menggunakan teknik ilmiah, untuk itu diperlukan langkah” yang tepat.
Jawab:
a. Langkah dalam proses pengambilan keputusan:
1) Definisi masalah
2) Pengumpulan data yang berkaitan dengan masalah yang terfokus
3) Analisis data yang telah terkumpul untuk dibuat menjadi informasi yang akan digunakan untuk mengambil suatu keputusan
4) Penentuan alternatif dengan cara menentukan kriteria untuk berbagai macam alternatif tersebut lalu analisis
5) Pemilihan alternatif yang terbaik dengan memilih alternatif yang sesuai dengan kriteria yang telah dibuat
6) Buat keputusan menggunakan alternatif terpilih
7) Implementasikan dan monitor yaitu dengan membandingkan hasil dengan prediksi yang telah dibuat dari awal. Langkah ini penting dilakukan untuk mengetahui apakah keputusan kita sudah tepat atau belum.
8) Evaluasi dilakukan untuk menganalisis bila perlu ada perbaikan-perbaikan yang selanjutnya dapat diperbaiki agar hasilnya lebih baik dan sesuai dengan yang diharapkan.
Contoh pemilihan alternative dengan ranking.
Ada 4 orang pegawai perusahaan yang dipromosikan menjadi manajer bagian pemasaran, hanya satu orang yang akan diterima. Ada beberapa kriteria yang diterapkan untuk menjadi seorang manajer yaitu:
A = Kedewasaan
B = Keterampilan teknis
C = Keterampilan human relation
D = Kemampuan manajerian
E = Komunikasi
Diumpamakan panitia menetapkan nilai untuk masing-masing kriteria tersebut sebagai berikut:
A = 2 ; B = 5 ; C = 4 ; D = 6 ; E = 3
IA (2) = 0,10
B (5) = 0,25
C (4) = 0,20
D (6) = 0.30
E (3) = 0,15
(20) = 1,00
c.
Dari tabel terlihat bahwa nilai yang paling besar adalah nilai dari calon 3, namun karena salah satu kriteria tidak memenuhi sehingga yang terpilih adalah calon 2 yang keseluruhannya memenuhi kriteria penilaian