Senin, 07 Agustus 2023

Contoh Soal Akuntansi Biaya Perhitungan BOP

Contoh soal akuntansi biaya operasional produk

Perusahaan NYAMAN KAKIKU bergerak di bidang pembuatan jenis sepatu Kets wanita, departemen produksi terdiri dari departemen desain sepatu ( budget bop Rp.11.000.000), departemen proses sepatu (budget bop Rp. 10.000.000) dan departemen penyelesaian sepatu ( budget bop Rp. Rp.11.500.000). Semua proses di setiap departemen tersebut dibuat sedetail mungkin agar jenis dan model sepatu yang dihasilkan selalu up date dan disukai konsumen. Departemen pembantu yang terkait dengan produk sepatu ini terdiri atas departemen pengemasan produk (budget bop. Rp. 4.500.000) dasar alokasi jumlah karyawan, dan departemen penyimpanan produk (budget bop Rp. 5.800.000)dasar alokasi luas Iantai. 

Departemen penyimpanan akan menyimpan sepatu berdasarkan jenis sepatu masing masing, dengan jenis seperti dibawah ini. Jumlah karyawan berturut turut setiap departemen (sesuai urutan penyebutan departemen dalam soal) : 80 orang, 70 orang, 60 orang, 15 orang dan 10 orang  Luas Iantai berturut turut adalah :120 m², 100 m², 120 m²,100 m² dan 90 m² hitung alokasi bop dengan metode alokasi bertahap tidak timbal balik/alokasi yang diatur. 

Jawab : 

Diketahui

Depart

Anggaran BOP

Jumlah


Luas Lantai


1

11.000.000

80

38,1%

120

35,3%

2

10.000.000

70

33,3%

100

29,4%

3

11.500.000

60

28,6%

120

35,3%



210


340


A

4.500.000

15


100


B

5.800.000

10


90



BOP Departmen B = 5.800.000

Dasar alokasi jumlah Karyawan = 225

Alokasi perkaryawan = 5.800.000/225 = 25.777,78

Maka alokasi sebagai berikut

D1 = 80 x 25.777,78 = Rp. 2.062..222,4

D2 = 70 x 25.777,78 = Rp. 1.804.444,6

D3 = 60 x 25.777,78 = Rp. 1.546.666,8

DA = 15 x 25.777,78 = Rp.    386.666,7

= Rp. 5.800.000

Tabel Setelah Alokasi

Uraian Departmen Pembantu

Departmen Produksi

1

2

3

A

B

Anggaran BOP Awal

11.000.000

10.000.000

11.500.000

4.500.000

5.800.000

Alokasi Dept B

2.062.222,40

1.804.444,60

1.546.666,80

386.666,70

-5.800.000

Alokasi Dept A

-

-

-

-

-

Anggaran BOP Seteleh Alokasi

130.622.222,40

11.804.444,60

13.046.666,80

4.886.666,70

-

BOP Departmen A = 4.500.000 + 386.666,7

= 4.886.666,7 : 340

= 14.372,55

Maka dialokasikan sebagai berikut

D1 = 120 X 14.372,55 = 1.724.706

D2 = 100 X 14.372,55 = 1.437.225

D3 = 120 X 14.372,55 = 1.724.706

= 4.886.667

Uraian Departmen Pembantu

Departmen Produksi

1

2

3

A

B

Anggaran BOP Awal

11.000.000

10.000.000

11.500.000

4.500.000

5.800.000

Alokasi Dept B

-

-

-

386.666,70

5.800.000

Alokasi Dept A

1.724.706

1.437.255

1.724.706

4.886.666,70

-

Anggaran BOP Seteleh Alokasi

12.724.706,00

114.372.225,00

13.224.706,00

-

-


Uraian Departmen Pembantu

Departmen Produksi

1

2

3

A

B

Anggaran BOP Awal

11.000.000

10.000.000

11.500.000

4.500.000

5.800.000

Alokasi Dept B

2.062.222,40

1.804.444,60

1.546.666,80

386.666,70

-5.800.000

Alokasi Dept A

1.724.706

1.437.225

1.724.706

4.886.666,70

-

Anggaran BOP Seteleh Alokasi

14.786.928,40

13.241.699,60

14.771.372,80

-

-



Senin, 31 Juli 2023

Contoh Perhitungan Rasio Lancar, Rasio Cepat, Rasio Kas dan Perputaran Rasio Analisis Laporan Keuangan Akuntansi

 

Soal Jawaban Analisis Laopran Keuangan


ALIM RUGEL” 

Per 31 Desember 2018 dan 2019 

(Dalam jutaan rupiah) 

Aktiva 

2018

2019

Kas 

700

10.000

Surat Berharga 

200

2.000

Piutang Dagang 

1.500

800

Persediaan Barang 

1.800

1.000

Total Aktiva Lancar 

4.200

13.800

Gedung dan Peralatan 

7.800

8.800

Total Aktiva 

12.000

22.600

Pasiva 

Utang Dagang 

600

800

Utang Bank 

600

1.000

Utang Pajak 

. 600 

. 800 

Total utang Lancar 

1.800

2.600


Ditanyakan:

a. Rasio Lancar (Current Ratio

b. Rasio Cepat (Quick Ratio

c. Rasio Kas (Cash Ratio

d. Rasio Perputaran Kas 

e. Rasio Modal Kerja terhadap Total Aset

Laporan Laba Rugi

“PT. ALIM RUGEL” 

Per 31 Desember 2018 dan 2019 

(Dalam jutaan rupiah) 

2018

2019

Penjualan 

24.000

28.000


Harga Pokok penjualan

20.520

23.380

Laba Kotor

3.480

4.620

Biaya Operasi : 

420

470

Laba operasi bersih atau 

laba sebelum bunga dan pajak 

3.060

4.150

(EBIT) 

Penyusutan 

. 600 

. 400 

Laba operasi bersih 

2.460

3.750

Pendapatan lain-lain 

. 90 

. 250 


2.550

4.000

Biaya Bunga 

. 270 

. 400 

Laba sebelum Pajak 

2.280

3.600

Pajak Penghasilan 

. 480 

. 760 

Laba Setelah Pajak (EAT) 

1.800

2.840





Jawab:

  1. Rasio Lancar (Current Ratio)

 =Aktiva LancarHutang Lancar

2018

= 4.200/1.800

= 2,3

2019

= 13.800/2.600

=5,3

Analisis:

Rasio lancar perusahaan sebesar 2,3 dan 5,3, artinya  perusahaan tersebut punya kemampuan aktiva lancar yang baik dalam melunasi kewajiban yang akan jatuh tempo. Karena perbandingan aktivanya lebih besar dibanding kewajiban yang dimiliki. Tapi tahun 2019 rasio sebesar 5,3 atau lebih dari 3,0 bisa jadi perusahaan tersebut tidak mengalokasikan aktiva lancarnya secara optimal, tidak memanfaatkan aktiva lancarnya secara efisien, dan tidak mengelola modalnya dengan baik.


  1. Rasio Cepat (Quick Ratio)

= (Aktiva Lancar- Persediaan)/Hutang Lancar

2018

= (4.200-1.800)/1.800

= 1,33

2019

= (13.800-1.000)/2.600

= 4,9

Analisis:

Hasil penghitungan quick ratio sebesar 1,33 dan 4,9 artinya perusahaan memiliki kemampuan untuk membayar 1,33 dan 4,9 kali utang lancar dan lebih dari 1,0 maka menunjukkan kemampuan perusahaan yang cepat dalam memenuhi kewajibannya. Namun tahun 2019 nilainya di atas 3,0 kali maka bukan berarti keadaan likuiditas perusahaan sedang baik. Boleh jadi kas perusahaan jumlahnya besar karena tidak dialokasikan kemana pun sehingga tidak produktif. Sebab lain adalah karena tingginya piutang perusahaan tersebut. Quick ratio dapat dijadikan acuan yang lebih baik karena berfokus pada aktiva lancar yang mudah diubah menjadi kas.




  1. Rasio Kas (Cash Ratio)

= (Aktiva Lancar+Surat Berharga)/Hutang Lancar

2018

= (700+200)/1.800

= 0,5

2019

= (10.000+2000)/2600

= 4,6

Analisis:

Nilai rasio kas 0,5 dan 4,6 yang artinya perusahaan mempunyai dana berupa aktiva dalam bentuk kas dan surat berharga yang besarnya 0,5 dan 4,6 dari utang lancar. Aktiva lancar ini merupakan aktiva yang benar-benar siap digunakan secara cepat untuk untuk membayar utang lancarnya yang segera jatuh tempo.

  1. Rasio Perputaran Kas 

= Penjualan Bersih/Modal Kerja Bersih

MKB = Aktiva Lancar-Utang Lancar

2018

MKB = 4.200-1.800

= 2.400

=24.000/2.400

= 10

2019

MKB = 13.800 – 2.600

= 11.200

=28.000/11.200

= 2,5

Analisis:

Nilai rasio sebesar 10 dan 2,5 ini memilki pengertian bahwa penjualan bersih perusahan diperoleh dari putaran modal bersih sebanyak 10 dan 2,5 kali dan rasio ini mengalami penurunan sebsar 7,5 yang artinya perusahaan kurang mampu mengelola kasnya dengan baik sehingga kurang menghasilkan penjualan bagi perusahaan atau semakin banyak uang yang berhenti atau tidak dipergunakan artinya kurang efisienya dalam mengelola kas perusahaan yang dimiliki.




  1. Rasio Modal Kerja terhadap Total Aset

= Modal Kerja Bersih/Total Aktiva

2018

= 2.400/12.000

= 0,2

2019

= 11.200/21.600

= 0,49


Analisis:

Nilai 20% dan 49%  artinya  modal kerja terhadap total aset yang dimiliki sebesar 20% dan 49% atau setiap 1 rupiah aset yang dimiliki didalamnya terdapat 0,2 dan 0,49 modal kerja. Rasio tahun 2018 sebesar 20% ini bagus dan untuk tahun 2019 sebesar 49% nilai tersebut terlalu berlebih dan bisa memberikan efek yang kurang baik pada kinerja perusahaan pada periode selanjutnya.


Senin, 17 Juli 2023

Sistem Operasional Prosedur Penjualan Kredit

Langkah Penjualan Kredit

1. Setelah sepakat akan barang tersebut, Selanjutnya barang disiapkan oleh bagian gudang sesuai dengan pesanan, yang dikirimkan oleh penjual melalui pihak ekspedisi kepada pelanggan. Lalu, pelanggan akan menerima Bon pengiriman barang dari pihak ekspedisi yang berisi informasi barang yang diserahkan atau yang telah diterima oleh pelanggan dan tanda bukti penerimaan barang yang harus ditandatangani, beserta biaya pengiriman, yang selanjutnya diserahkan juga salinannya pada bagian apk dan bagian penjualan.

2. Bon pengiriman diberikan kepada bagian penjualan sebagai tanda bukti bahwa barang yang dijual telah dilakukan pengiriman dan telah diterima oleh pelanggan. Serta untuk mencatat transakasi penjualan yang berisikan jenis barang yang dijual atau dikirimkan serta besarnya jumlah dan biaya pengiriman atas penjualan tersebut, dimana selanjutnya akan dilakukan pengecekan internal antara barang yang dipesan dengan barang yang telah dikirimkan.

3. Selanjutnya, bon pengiriman barang diserahkan kepada seksi apk untuk mengetahui harga pokok persediaan yang dijual dan dilakukan penginputan data atas jumlah barang atau dikirimkan dan jenis barang yang telah dikirimkan dan diserahkan kepada pelanggan untuk menghasilkan informasi persediaan barang yang dikeluarkan dan persediaan barang sebenarnya.

4. Selanjutnya antara bon pengiriman barang dengan delivery shiping order dilakukan pengecekan internal oleh bagian penjualan untuk menyesuaikan apakah barang yang dipesan sama dengan barang yang dikirim atau tidak, jika sudah dilakukan pengecekan dan telah sesuai maka bagian penjualan akan mengirimkan invoice kepada pelanggan mengenai informasi total yang harus dibayar pelanggan yang berisikan jumlah dan harga barang yang dibeli pelanggan serta biaya yang dibebankan atas pengiriman tersebut maupun biaya lainnya seperti pajak, serta jatuh tempo pembayaran yang dicerminkan dengan termin pembayaran.

5. Selanjutnya bagian penjualan juga menyerahkan salinan invoice dan melaporkan kepada seksi adminitrasi piutang untuk dilakukan pencatatan besarnya total penambahan piutang atau mendebit akun piutang yang telah terjadi atas total penjualan tersebut. Serta tanggal jatuh temponya.

6. Selanjutnya invoice ini juga diserahkan pada  seksi APK untuk menyesuaikan persediaan dengan penginputan data atas jumlah barang yang terjual dan jenis barang yang telah terjual dan diserahkan kepada pelanggan untuk menghasilkan informasi persediaan barang yang dikeluarkan dan persediaan barang sebenarnya serta harga pokok barang yang terjual.

7. Langkah terakhir yaitu, invoice diserahkan pada bagian akuntansi untuk dilakukan pencatatan penjurnalan,buku besar serta penyesuaian mengenai jumlah dan jenis barang yang terjual yang meliputi besarnya jumlah piutang beserta tanggal jatuh temponya, biaya harga pokok produk yang terjual, pajak keluaran, biaya pengiriman maupun pendapatan atas pengiriman, serta biaya lainnya yang dibebankan hal ini dilakukan guna menghasilkan suatu informasi laporan keuangan perusahaan.


Contoh Perhitungan BOP dalam Penganggaran

Perhitungan BOP Soal PT Indah Permai memproduksi 3 jenis produk : X, Y dan Z. Ketiga produk tersebut diproses di 2 departmen produksi dan 2 ...